Pert 2 - Budgeting: Profit, Sales, Costs, and Expenses

Profit Planning
=Budgeting: Pengembangan dari rencana operasi untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Forecast
Prediksi apa yang akan terjadi pada organisasi.

Setting Profit Objectives

1. A priori method        : profit ditetapkan terlebih dahulu, kemudian dibuat rencana operasi.
2. A posteriori method : profit merupakan hasil dari rencana operasi.
3. Pragmatic method   : profit ditetapkan berdasarkan standar.

Long-Range Profit Planning

• proses berkelanjutan untuk membuat keputusan saat ini secara sistematis dengan pengetahuan terbaik mengenai kondisi pada masa yg akan datang.
• mengatur upaya-upaya untuk merealisasikan rencana.
• mengukur hasil keputusan terhadap ekspektasi melalui feedback yg tersistematis.

Short-Range Budgets

dapat mencakup periode selama 3, 6, atau 12 bulan tergantung sifat bisnisnya.

Advantages of Profit Planning

1. Menyediakan pendekatan untuk identifikasi dan penyelesaian masalah.
2. Menyediakan petunjuk bagi seluruh level manajemen.
3. Meningkatkan koordinasi.
4. Bisa menampung ide dan menjalin kerja sama pada semua level manajemen.
5. Menyediakan tolak ukur untuk evaluasi performa dan mengukur kemampuan individu.

Limitations of Profit Planning

1. Ada unsur 'prediksi' dimana budget dapat berubah-ubah mengikuti kondisi forecast.
2. Dapat memusatkan perhatian manajemen pada tujuan yg belum tentu selaras dengan keseluruhan organisasi.
3. Memerlukan komitmen top manajemen dan kerja sama dari seluruh pegawai.
4. Dysfunctional behaviour: manajer dapat membuat kelonggaran pada budget atau mengambil tindakan yg mahal demi kepentingan pribadi.
5. Profit planning tidak mengganti peran administrasi.
6. Instalasi perlu waktu.

Principles of Budgeting

Proses budgeting biasanya dilakukan oleh budget committee (manajer penjualan manajer produksi, kepala teknisi, bendahara, pengawas).

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat budget:

1. Ada petunjuik yg jelas dan komunikasi yg cepat sehingga semua tingkat manajemen memiliki kesamaan asumsi dan tujuan.
2. Melibatkan seluruh karyawan.
3. Menghilangkan suasana penolakan dan kekhawatiran.
4. Terstruktur untuk menjamin tercapainya tujuan.
5. Mempertimbangkan kondisi-kondisi dan asumsi-asumsi.

The Complete Periodic Budget

Sales Budget

adalah estimasi penjualan yg didasarkan pada penjualan yang lalu dan kondisi pasar yg sekarang. Dalam menentukan sales budget, biasanya melakukan pendekatan dari dua sisi, yaitu: 

(1) penilaian dan evaluasi pengaruh eksternal

(2) menimbang pengaruh internal

Production Budget
berurusan dengan jadwal operasi, menentukan volume, dan menetapkan maksimum dan minimum kuantitas inventory. Production budget juga menyediakan basis untuk menyiapkan budget material, labor, dan factory overhead serta dinyatakan dalam satuan unit.

Manufacturing Budget
dapat dihitung berdasarkan perkiraan penjualan yg telah dihitung di productin budget dan disiapkan untuk identifikasi direct labor dan direct material  ke dalam produknya. Sementara itu, factory overhead anggarannya diperinci oleh pusat pertanggungjawaban atau departemen.


Budgeting Commercial Expense

Chart of account yang dimiliki perusahaan merupakan basis untuk mengontrol budget dari beban komersial, seperti beban marketing (penjualan dan distribusi) dan administrasi.

Budgeted Income Statement 

berisi ringkasan penjualan, produksi, dan beban budget yang memproyeksikan laba bersih. Selain itu juga menawarkan kesempatan bagi manajemen untuk menilai keakuratan budget dan menginvestigasi penyebab yang bervarian.

Budgeted Balance Sheet

disusun di akhir periode budgeting dan didasarkan pada balance sheet pada awal periode budgeting.

Sumber:

Buku Cost Accounting 14th edition, Carter

https://www.coursehero.com/file/14147754/Bab-15-Budgeting/