Postingan

Pert 12- DIfferential Cost Analysis

Differential cost study atau Differential cost analysis adalah ilmu untuk menganalisis beberapa proyek atau aktivitas yang memiliki durasi kurang dari satu tahun apakah dapat diterima atau ditolak. Karena durasinya kurang dari satu tahun, maka konsep time value of money menjadi tidak relevan untuk diterapkan pada differential cost study. Ending point pada analisis ini berupa keputusan-keputusan penting antara lain: 1. Apakah menerima tambahan pemesanan? 2. Apakah menurunkan harga dari pemesanan khusus diperlukan? 3. Apakah membuat atau membeli barang? 4. Apakah sebuah fasilitas perlu untuk ditutup atau dilanjutkan? 5. Apakah sebuah produk harus dihentikan produksinya? 6. Apakah hasil produksi dijual atau diproses lebih lanjut? Sebuah aktivitas atau projek setidaknya terdiri dari cost dan revenue yang perlu kita lakukan sebuah perhitungan. *Dalam mempelajari DCA kita perlu mengingat salah satu prinsip pada mata kuliah Pengantar Akuntansi, yakni Matchin...

Pert 14: Pricing Decision and Cost Management

Faktor utama yang memengaruhi penentuan harga 1. Pelanggan Memengaruhi penentuan harga dari segi permintaan, menentukan berapa barang yang akan laku terjual pada harga tertentu. 2. Kompetitor Memengaruhi penentuan harga melalui tindakan. Berapa harga yang ditetapkan oleh produsen lain akan memengaruhi penentuan harga dalam suatu perusahaan. 3. Biaya Memengaruhi penentuan harga dari segi penawaran terkait dengan biaya produksi. Harga suatu produk biasanya berbanding lurus dengan total biaya produksinya. 4. Pembobotan faktor pelanggan, kompetitor, dan biaya a. Perfectly Competitive Market Pada Perfectly competitive market, satu elemen dalam pasar, misalnya satu penjual tidak memiliki kendali untuk memengaruhi harga di pasar. Sebaliknya, penjual tersebut harus menerima harga pasar. Apabila penjual tersebut mematok harga yang lebih tinggi, maka barangnya tidak akan laku karena pelanggan lebih memilih membeli dari banyak penjual lainnya. Jika penjual memat...

Pert 13- Linear Programming in Cost Accounting

Konsep Dasar Linear Programmiing adalah metode untuk melakukan alokasi yang optimal atas sumber daya langka yang melibatkan one objective dan multiple limiting factors. Faktor restriksi dalam pencapaian suatub tujuan (objective) meliputi - The physical constraint yg berhubungan dengan ukuran dari fasilitas tertentu - Ukuran dari pekerja - Jam kerja pekerja yg dibolehkan bekerja - Ketersediaan dana Konsep Daras Objective, Costraint, dan Fungsinya 1. Objective (Tujuan) Dapat berupa maksimalisasi atau meminimalisasi beberapa ukuran performa, seperti memaksimalkan kontribusi margin atau minimalisasi production cost 2. Constraint (Batasan) Hambatan dalam pencapaian tujuan. Dapat berupa sumber yg terbatas (kapasitas produksi, ketersediaan jam kerja, ruang) atau berupa permintaan atau pemasaran yg terbatas (persediaan habis selama periode waktu) 3. Fungsi atau formula Linear Programming Problem Step 1 Tentukan persamaan matematika dari suatu tujuan (objective fun...

Pert 11- Cost Volume Profit Analysis

Gambar
Cost Volume Profit Analysis  adalah analisis hubungan antara biaya, volume produk terjual, dan laba ketika salah satu variable tersebut dimanipulasi untuk menghasilkan nilai variable yang diinginkan. Inti dari CVP Analysis ini adalah : 1. Cost , yang meliputi DM, DL, FOH 2. Volume, yang merupakan cost driver berupa jumlah produk yang terjual 3. Profit, dimana profit bisa diatur maupun dimanipulasi kedalam keadaan BEP, maupun Profit dinaikkan lebih dari 0. Seorang manajer dapat menentukan target laba yang diinginkan atau menghitung besaran biaya maksimum kinerja perusahaan dengan menggunakan CVP Analysis ini. Hasil dari analisis ini hanyalah estimasi, yang mengandung deviasi, sehingga hasilnya tidak tentu akurat. Akan tetapi, analisis ini tetap bisa digunakan oleh perusahaan, daripada perusahaan menentukan target penjualan dengan cara asal-asalan. Asumsi-asumsi atau kriteria yang harus dipenuhi untuk melakukan CVP Analysis: 1. Seluruh biaya baik Manufacturing Cost maupu...

Pert 10 - Inventory Costing and Capacity Analysis (FVC)

Gambar
Ada dua jenis cara untuk menentukan cost suatu inventory, yaitu dengan menggunakan Direct Costing (Variable Costing) dan Full Absorption Costing (FAC). Pengaruh metode costing yag berbeda ini akan mempengaruhi nilai operating income. Variable Costing adalah metode pembebanan biaya ke produk dimana hanya variable manufacturing cost saja yang dibebankan ke produk. Full Absrorption Costing adalah metode pembebanan biaya inventory dimana seluruh manufacturing cost dbebankan ke produk. *) Inventoriable Cost adalah segala biaya yang akan menjadi aset di neraca ketika biaya tersebut terjadi, dan baru menjadi COGS hanya ketika barang sudah terjual (seluruh biaya yang terkait langsung dengan produk) *) Period Cost adalah biaya yang segala biaya pada income statement, selain biaya COGS. (biaya yang tidak terkait secara lansung ke produk). Contoh : Operating Expenses. Dalam Cost Accounting, Direct Costing dinilai lebih efektif karena dalam metode tersebut memperhitungkan biaya s...

Pert 9- Cost Behaviour Analysis

Gambar
A. Classifying Cost  Fixed Cost Adalah biaya yang tidak berubah walaupun ada penurunan atau kenaikan aktivitas dalam relevant range. Variable Cost Adalah biaya yang berubah sejalan dengan perubahan aktivitas dalam relevant range. Semivariable Cost Memiliki karakteristik fixed dan variable. Penyebab:  - Adanya jumlah minimum yang dipertahankan (contoh: supplies).  - Pengklasifikasian akuntansi, contoh listrik untuk penerangan (tetap) digabung dengan listrik untuk produksi (variable) B. Separating Fixed and Variable Cost Mengapa perlu menetapkan fixed dan varible cost? Untuk merencanakan, mengontrol, mengukur atau mengevaluasi aktivitas pada berbagai tingkat biaya harus dipisahkan antara biaya fixed dan variable.  - Data yang digunakan: data histories  - Buang: data yang abnormal  - Koreksi: perbedaan kondisi antar periode (contoh: mesin baru, inflasi) Persamaan garis Fixed Cost   Y = C Persamaan Garis Variable Cost   Y ...

Pert 6 - Standar Costing II: Factory Overhead

Gambar
Penghitungan Variance untuk Factory Overhead Normal Capacity/Full Capacity 🡺 based on beginning computation (on paper) Actual Capacity 🡺 based on riil condition Mesin dengan Kapasitas Maksimal 10.000 MH apabila: - Actual Capacity melebihi 10.000 MH maka artinya mesin dipaksa bekerja lebih dari kapasitas maksimumnya. Hal ini akan Menguntungkan pada Jangka Pendek, tetapi dalam Jangka Panjang mesin akan cepat rusak. - Actual Capacity kurang dari 10.000 MH maka terjadi inefisiensi atau pemborosan, karena mesin tidak dimanfaatkan secara maksimal. VARIABLE FOH (V-FOH) FIXED FOH (F-FOH) TOTAL FOH Tahapan Pencatatan FOH Mencatat Actual FOH Incurred FOH Control 24.422                  Cash/Acc. Depr/Insurance, dll                       ...

Pert 5 - Standard Costing I: Direct Cost Variables

Gambar
Standard Cost Biaya untuk membuat satu unit produk pada periode tertentu yang sudah ditetapkan. Terdiri dari    1. Standar Fisik        Jumlah input standar untuk satu unit output    2. Standar Harga        Harga atau tarif standar per unit input Kegunaan Standard Cost Standar cost dapat digunakan pada process costing maupun job order costing. Standard cost dapat pula digunakan untuk:    1. Membuat budget;    2. Mengontrol cost dan mengukur efisiensi kegiatan operasional;    3. Simplifikasi prosedur penetapan biaya dan pembuatan laporan biaya;    4. Menetapkan biaya dari material, WIP, dan finished good;    5. Menetapkan harga penawaran dan harga jual. Menentukan Standard Cost Variances Budget - Actual = Variance (-dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajer.) Actual > Standard Cost = Variance Unfavorable Actual < Standard Cost = Variance Favorabl...

Pert 4 - Responsibility Accounting and Reporting

Gambar
Sistem akuntansi yang didesain dengan baik tidak hanya menentukan biaya produk dan laba periodik secara akurat, tetapi juga membantu manajer dalam mengendalikan biaya dan memperoleh laba. Supay a  efektif dan efisien sebagai suata mekanisme pengendalian, maka sistem akuntansi sebaiknya didesain sedemikian rupa sehingga biaya yang terjadi sebagai akibat dari setiap aktivitas dicatat dan dilaporkan kepada manajer yang bertanggung jawab untuk aktivitas tersebut.  Sistem semacam itu, disebut akuntasi dan pelaporan tanggung jawab (responsibility accounting and reporting). Responsibility accounting and cost control-the Traditional View Tujuan dari responsibility accounting and reporting ialah untuk memberikan informasi kepada manajemen supaya dapat melakukan evaluasi terhadap efisien dari penggunaan sumber daya yang ada dengan membandingkan antara budget dengan actual. Jika terdapat perbedaan antara keduanya maka akan timbul variance, hal ini yang akan dijadikan dasar untuk ...